Kota Pekalongan, Pelopornews.co.id — Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Pekalongan Raya melakukan pemantauan terhadap proyek pembangunan gedung SMA Negeri 2 Kota Pekalongan. Proyek senilai sekitar Rp1,77 miliar tersebut diduga tidak mendapatkan pengawasan ketat dari pihak terkait.
Ketua GNPK-RI Pekalongan Raya, Zaenuri, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan sejumlah indikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan.
“Dari hasil pantauan, kami menduga ada material yang tidak sesuai bestek. Material tanah urug yang digunakan berasal dari kawasan Talun, Kabupaten Pekalongan, dan diduga tidak memiliki izin. Termasuk penggunaan bata merah berukuran besar yang perlu dipastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis,” ungkapnya. Sabtu (1/11/2025).
Selain material, Zaenuri juga menyoroti metode kerja yang dinilai tidak profesional pada proyek bernilai miliaran rupiah tersebut.
“Pekerja masih menggunakan peralatan manual seperti cangkul karena molen beton mati dan tidak diganti. Ini sangat tidak wajar untuk proyek pemerintah skala besar,” ujarnya.
Menurutnya, para pekerja juga nampak tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal ini dinilai rentan menimbulkan kecelakaan kerja.
Lebih jauh, GNPK-RI turut mempertanyakan kehadiran konsultan pengawas proyek.
“Kami tidak melihat adanya konsultan pengawas yang aktif di lapangan. Jika pun ada, jangan sampai hanya formalitas atau tidak kompeten. Fungsi pengawasan sangat penting untuk menjamin kualitas pekerjaan,” tegas Zaenuri.
Ia menambahkan, proyek pemerintah idealnya melibatkan kontraktor lokal untuk memudahkan kontrol dan mengoptimalkan dampak ekonomi masyarakat sekitar.
“Jika dikerjakan pihak luar daerah, pengawasan menjadi sulit. Selain itu, proyek daerah seharusnya memberi manfaat ekonomi kepada warga lokal,” katanya.
GNPK-RI Pekalongan Raya memastikan akan segera melakukan koordinasi dengan pimpinan GNPK-RI Provinsi Jawa Tengah guna mendalami temuan tersebut.
“Kami berharap pembangunan SMA Negeri 2 Kota Pekalongan dapat berjalan sesuai rencana, tepat mutu, dan tepat waktu demi kemajuan pendidikan. Pendidikan adalah pilar kemajuan bangsa,” pungkasnya. (Edy)
