PURWAKARTA, Pelopornews.co.id-
Tanggapan dari Pengamat Kebijakan Publik Purwakarta menanggapi absennya Persipo pada perhelatan Liga Nusantara 2024-2025, disinyalir ada beberapa Faktor penyebabnya,
secara faktual bukan terletak pada kurangnya perhatian dari Pemkab Purwakarta, namun ada sisi lain secara kausalitas yang menghambat dukungan optimal. Tentu ada hal-hal mendasar yang harus dilakukan, diantaranya harus ada perubahan di kepengurusan Persipo itu sendiri.Jum’at 3 Januari 2025.
“Jika tidak, dengan masih dihuni oleh orang-orang yang miskin kreativitas memberdayakan Persipo sebagai club sepak bola yang berstatus semi profesional. Sampai kapanpun tidak akan lebih baik prestasinya, dan mungkin saja cuma buang-buang biaya mengurusnya,”Ujarnya.
“Sejalan dengan pemikiran pihak-pihak yang peduli, mungkin juga pihak Pemkab Purwakarta. Kalau Persipo mau maju, ya harus ada perubahan manajemen dan personil pengurusnya. Buang yang hanya bikin Persipo jadi alat untuk pemanfaatan kepentingan, dan mencari hidup di club.
“Sudah bukan rahasia lagi, selama kepengurusan masih didominasi oleh orang-orang tertentu. Persipo sampai kapanpun tidak akan berkembang, karena pihak-pihak yang mau mendukung akan enggan bergabung.
“Konkretnya apabila ada perubahan yang mendasar, terutama dalam mengelola Persipo. Bukan mustahil keberdayaannya akan muncul, ditopang oleh kemungkinan Pemkab Purwakarta akan turut memberikan dukungan dengan catatan ada perbaikan manajemen dan personilnya,” ungkapnya.
“Terus terang saja, banyak orang yang mau andil namun lagi-lagi terhalang oleh sesuatu yang semua juga paham. Maka kuncinya satu, rubah kepengurusan agar Persipo benar-benar bisa mandiri dan mampu menjadi club kebanggaan daerah,”Pungkasnya Agus Yasin.
(Monna)
