Rembang, Pelopornews.co.id – Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyerukan perdamaian usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mereka menolak hak angket DPR RI digunakan untuk menggugat hasil Pilpres. Senin (26/2/2024).
Tokoh-tokoh agama itu di antaranya Ketua PCNU Kabupaten Pati KH Yusuf Hasyim dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati Dr KH Ahmad Khoiron. Keduanya kompak berharap masyarakat rukun usai Pilpres 2024.
Saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Pati untuk menjaga kondisi yang sudah kondusif. Setelah Pemilu 2024, mari menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan,” ujar Kiai Yusuf, Jumat (23/2/2024).
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk menerima hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU nanti pada Maret mendatang. Kiai Yusuf juga mempersilahkan sengketa Pemilu untuk dibawa ke ranah Mahkamah Konstitusi.
Kami juga berharap pihak yang berperkara tidak menggunakan hak interpolasi (hak angket) untuk menyelesaikan sengketa ini. Karena justru dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” kata dia.
Ketua FKUB Kabupaten Pati Dr KH Ahmad Khoiron juga meminta semua masyarakat antar umat beragama untuk menghargai hasil Pemilu 2024. Menurutnya, petugas Pemilu sudah berusaha agar pesta demokrasi ini berjalan dengan lancar.
”Jika ada orang-orang yang tidak bertanggungjawab mengajak untuk membatalkan (hasil) Pemilu yang sudah berlangsung damai, jangan ikuti,” imbuh dia.
Ia juga menilai tidak perlu penggunaan hak angket untuk menyelesaikan permasalahan Pemilu 2024 ini. Kiai Khoiron pun menilai hasil Pemilu 2024 ini sudah ketetapan Tuhan.
”Ini sudah qada’ dan qadar dari Allah SWT. Kita sudah diberikan kesempatan untuk memilih. Tapi kalau pilihan itu sudah ditetapkan, itu sudah qada’ dan qadar Allah,” “Pungkasnya. (Wiyanto/Edy).