Kepolisian

Polda Jatim Klarifikasi Video Viral Pengurusan SIM Di Gresik


Penulis : Redaksi Pelopornews

Polda Jatim Klarifikasi Video Viral Pengurusan SIM Di Gresik

Keterangan Foto : Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin, S.I.K, M.H.

Surabaya, Pelopornews.co.id – Seorang ibu asal Kabupaten Gresik, diketahui bernama Marita, memprotes petugas Satlantas Polres Gresik. Dalam video yang berdurasi 4,57 menit itu ia menyebutkan, bahwa anaknya Tidak Lulus Ujian Praktek SIM (Surat Izin Mengemudi) atau SIM C sebanyak 13 kali.

Video itupun lantas tersebar ke media sosial (Medsos) WhatsApp (WA). Berikut pernyataan ibu ibu di Gresik yang sempat viral di media sosial.

“Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan ke Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat Domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak Lulus-Lulus, ternyata himbauan Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan, jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas, setelah anak saya tidak Diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya,” kata ibu tersebut dalam keterangan video yang dikutip pada Rabu (2/8/2023).

Atas beredarnya video itu, Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin, S.I.K, M.H saat ditemui di Bojonegoro, menyampaikan permintaan maaf.

Ia juga mengatakan, akan menindaklanjuti informasi yang ada di video itu dengan membentuk tim untuk melakukan Pendalaman Tim terdiri dari Itwasda, Ditlantas dan BidPropam Polda Jawa Timur.

“Saya Dirlantas Polda Jawa Timur tentunya ikut bertanggung jawab, meskipun Pelayanan itu di Polres Gresik. Saya menyatakan, permohonan maaf atas Kegaduhan ini,” ungkap Kombes M. Taslim di Bojonegoro, Rabu (2/8/2023).

Kombes Pol M. Taslim mengatakan, bahwa pada prinsipnya, Polri tidak Alergi dengan Kritik yang sifatnya Membangun. Namun demikian kata Kombes M. Taslim, Kritik yang disampaikan dari elemen Masyarakat atau siapapun harus yang Konstruktif.

Jika ada nuansa tidak sesuai dengan Fakta, lanjut Kombes M. Taslim, hal itu menjadi persoalan yang menimbulkan opini yang Negatif.

“Kasihan teman-teman, karena Polisi ini kan seluruh Indonesia. Kasian juga Pimpinan yang sudah berupaya Keras Membangun Citra Positif, Membangun Tingkat Kepercayaan Masyarakat kepada Polri yang secara perlahan sudah mulai teringat kembali,” jelas Dirlantas Polda Jawa Timur.

Sementara itu, saat ditanya terkait dengan Intruksi Kapolri dalam pembuatan SIM, Dirlantas Polda Jawa Timur ini menjelaskan, bahwa Surat Ijin Mengemudi ( SIM) itu lebih kepada Lisensi.

“Jadi harus diketahui oleh masyarakat luas, SIM itu bukan sekedar Izin, seperti orang Membeli Tiket Pesawat, sehingga mendapatkan Izin dari Pesawat atau sekedar Ijin Lewat, tetapi SIM ini lebih kepada SIM Lisensi,” Tegas Kombes M. Taslim.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan Lisensi, tegas Kombes Pol M. Taslim, harus ada Syarat yang dipenuhi. Kombes Pol M. Taslim menjelaskan, bahwa syarat yang dimaksud, adalah Kompetensi, yang mana ada 3 (Tiga) Elemen di dalam Kompentensi tersebut.

“Jadi di dalam Kompentensi itu, ada Pengetahuan atau Knowledge, ada Keterampilan atau Skil dan ada Attitude Sikap Moral,” tandas Kombes Pol M. Taslim.

Dalam hal ini Dirlantas Polda Jawa Timur juga menjelaskan, bahwa Pengetahuan yang dimaksud ini, terbagi menjadi 2 (Dua), yaitu Pengetahuan, Terkait dengan Aturan Berlalu-lintas yang baik dan Benar di Jalan, serta Pengetahuan, bagaimana Tata Cara Mengemudi.

“Saya berikan contoh, ketika anda ingin berbelok ke Arah Kanan, maka yang Pertama anda harus lakukan adalah Memberikan Isyarat melalui Lampu Sein atau Riting, bahwa anda akan berbelok ke Kanan. Kedua Mengurangi Kecepatan. Ketiga Menempatkan Kendaraan pada posisinya dan Keempat Memastikan dari Kiri, Kanan dan Depan Aman, dengan menggunakan Spion Kiri, Spion Kanan, Depan dan Belakang,” urai Kombes Pol M. Taslim.

Dirlantas Polda Jawa Timur ini juga menjelaskan, bahwa Terkait Skil Ketrampilan yang dilakukan dengan Ujian Praktek.

Ujian Praktek itu, jelas Kombes Pol M.Taslim, adalah untuk Mengecek Gerak Reflek Pengemudi itu, Baik atau Tidak Baik. Sedangkan sebenarnya di Angka 8 itu, kalau Kecepatannya Tinggi, maka pasti akan Gagal, kalau kecepatannya Terlalu Rendah, maka Pengemudi Akan Jatuh.

“Bagaimana Keterampilan Tangan dan Kaki Menggunakan Rem, itu sangat dibutuhkan dalam kita berhasil Memenuhi Ujian itu, maka inilah yang perlu Kita Cek, karena itu, hal nanti akan ditemui di Lapangan seperti itu, kemudian ditambah lagi dengan Sikap Moral,” terang Kombes Pol M. Taslim.

Lebih jauh disampaikan Dirlantas Polda Jawa Timur, Sikap Moral menurutnya, adalah bentukan dari Keluarga, dengan Cek Kesehatan, Cek Kesehatan seperti Kesehatan Mata, kalau orang teman-teman Penyandang Disabilitas yang tidak Membutuhkan Warna, misalnya,” ungkap Kombes Pol M. Taslim.

Ia menyebut, jika Pengemudi Buta Warna tidak bisa Membedakan Warna Merah, Kuning dan Hijau, maka Sangat Berbahaya sekali, bukan hanya Pengemudi itu sendiri, tapi juga Orang Lain.

“Apakah tidak mungkin di-Akomodir Teman – teman Penyandang Disabilitas, sangat mungkin, kalau seandainya Rambu – Rambu Lalulintas-nya lebih Ramah dengan Teman – teman Penyandang Disabilitas, mungkin Kuning Angka 1 , Hijau Angka 2, Merah Angka 3, seperti itu kira-kira,” urainya.

Kombes Pol M . Taslim menegaskan, bahwa Proses Ujian ini sebenarnya tidak dalam Rangka Mempersulit, namun lebih kepada Wujud Menciptakan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalulintas, yang tentu diharapkan oleh bagi Masyarakat Pengguna Jalan.

“Kalau orang Jawa bilang “Tego Lorohne, Ora Tego Matine” (Kita Tega, Menyakiti Anak Kita), itu adalah bentuk Rasa Sayang kepada Anak. Kami Peduli, jangan sampai banyak Orang Meninggal Kecelakaan, akibat karena Tidak Layak Mengemudi,” ungkap Kombes Pol M. Taslim.

Untuk diketahui, di Jawa Timur setiap hari antara 13-15 Orang Meninggal dan di Usia Produktif, antara 16-60 Tahun, yang diantaranya disebabkan Kecelakaan Lalulintas.

“Jadi kalau Bapak-nya Baru Satu Kali, masih ada Peluang Lulus, dan untuk Anak-nya itu, Saya Sayangkan kepada anggota di Lapangan dan Tidak Sensitive, harusnya ini berkali-kali Gagal, harusnya di Panggil dan diberikan Konseling atau untuk diberikan Pelatihan, kemudian Ujian kedepan bisa Lulus,” pungkas Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin, S.I.K, M.H. (Red/Bertus).

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE