Jakarta, Pelopornews.co.id – Dalam rangka Penegakan Hukum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Periode Triwulan II, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan ( Kabaharkam) Polri, menggelar Konferensi Pers Triwulan II di Aula R.P Seodarsono, Mako Ditpolair baharkam polri, Tanjung priok, Jakarta. Selasa (27/06/2023) lalu.
Dalam rilisnya Kabaharkam Polri Komisaris Jenderal Polisi Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., menyampaikan hasil penegakan hukum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri selama triwulan II 2023.
Dalam keterangan Konferensi Persnya, menyampaikan,
banyak sekali kegiatan operasi yang kita lakukan, dimana Polair memiliki kewenangan penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia,” ujarnya.
Ada sekira 28 (dua puluh delapan) kasus yang berhasil diungkap diantaranya, 5 (lima) kasus perkara konvensional, 16 (enam belas) kasus perkara kekayaan negara, dan 7 (tujuh) kejahatan lintas negara, dengan jumlah tersangka 51 (lima puluh) orang (50 laki-laki, 1 wanita) dan kita juga berhasil menyelamatkan korban 28 (dua puluh delapan) orang imigran gelap,”tuturnya.
“Dari pengungkapan kasus tersebut potensi kerugian negara yang di selamatkan Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri sekitar 104,26 Milyar.
“Di akhir Konferensi Persnya, Kabaharkam Polri menegaskan yang menjadi atensi saya, agar Polair lebih banyak dalam melaksanakan penegakan hukum di laut, khususnya kasus yang menjadi atensi Pemerintah seperti TPPO, ballpress, thrifting dan ilegal fishing, khususnya yang bersifat destruktion,” tegasnya.
“Tentunya prinsip-prinsip kolaborasi, sinergi dilaut agar hasilnya semakin maksimal,” tutupnya.
Turut mendampingi dalam rilis tersebut, yakni Kakorpolairud Baharkam Polri dan Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri.
Dalam kesempatan lain, Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjend Pol M. Yasin Kosasih. SIK.,M.Si menyampaikan bahwa kasus yang menjadi atensi Pemerintah yakni: TPPO, dan atas perintah Kapolri agar seluruh jajaran melaksanakan penegakan hukum.
“Dan Ditpolair Baharkam Polri telah berhasil mengungkap 3 (tiga) sindikat yang berada di Batam Kepri dan Dumai Riau,” bebernya. Minggu (2/7/2023), siang.
“Juga yang menjadi perhatian Kabaharkam, destructive fishing berhasil kita ungkap sindikat di Jawa Timur dan mengamankan Barang Bukti (BB) sekitar 1 (satu) ton,” beber Yasin Kosasih. (Ace Darma/R)
