Pelopornews.co.id – Malaka – Ibu Hamil dan Ibu Menyusui wajib mengikuti Posyandu untuk mengurangi resiko yang akan terjadi, hal itu disampaikan oleh Noldy Bouk Kepala Desa Tunmat, pada Selasa, 4/4/2023.
“Terkait persoalan itu, kami dari Pemerintah Desa ditegaskan untuk hadir di Posyandu saat ada kegiatan Posyandu, sebab banyak yang acuh dan tidak mau mengikuti kegiatan Posyandu. Ini sangat berbahaya bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui,” ungkap Kades.
Dirinya menegaskan, jika ada yang tidak mengikuti Posyandu selama 3 kali akan direkomendasikan untuk tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, terutama bagi penerima BLT dan PKH.
“Saya minta supaya Ibu Hamil dan Menyusui rajin mengikuti Posyandu, karena saya akan cek daftar hadir untuk mengetahui siapa yang aktif dan tidak aktif, sehingga kita cari cara lain untuk bina.
Apa bila ada ibu-ibu yang mau dijemput baru bisa ikut posyandu, akan kita jemput, karena bagi saya kesehatan masyarakat sangat penting,” ungkap Kades Noldy dengan penuh rendah hati.
“Saya tidak mendengar ada Ibu Hamil yang melahirkan di rumah. Semua wajib melahirkan di Puskesmas, karena melahirkan di rumah sudah bukan zamannya, selain itu melahirkan di rumah sangat besar resikonya.”
Lebih lanjut dikatakan, terkait hal ini, kita sudah punya yang namanya Lintas Sektor untuk memantau masyarakat, baik itu keamanan dan kesehatan, terutama persoalan stunting.”
Noldy juga mengingatkan kepada Ibu-ibu untuk tidak menitipkan anaknya kepada tetangga saat kegiatan posyandu. Karena menurutnya, anak adalah tanggung jawab orang tua.
“Untuk Ibu Menyusui, apabila Ibu berhalangan datang posyandu, jangan titipkan anak, suruh Bapak dengan anak yang datang mengikuti kegiatan posyandu”ungkap Kades Tunmat yang terkenal ramah itu.
Hal itu dibenarkan oleh Para Kader dan Petugas Kesehatan dari Puskesmas Tunabesi.
“Ya, justru lebih bagus kalau Bapak yang datang posyandu,”kata Estianty salah seorang petugas kesehatan Puskesmas Tunabesi.
Untuk diketahui, angka stunting di Puskesmas Tunabesi, Desa Tunmat menempati urutan kedua, sedangkan urutan pertama adalah Desa Tunabesi,” katanya.
“Hal ini yang harus kita kawal, sebab dari Kementerian Desa sudah menganggarkan dana sekitar 30 persen dari dana desa untuk pembiayaan stunting,” bebernya.
Persoalan berikut adalah keluarga yang tidak memiliki Kartu Keluarga, terutama Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Saya mewajibkan untuk setiap keluarga memiliki kartu keluarga supaya bisa memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis.”
Kemudian, Saya sedang berusaha untuk tempatkan petugas kesehatan di Desa Tunmat, dan akan diterbitkan SK (surat keputusan_red), hal ini saya lakukan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karena bagi saya Kesehatan masyarakat sangat penting dan utama yang harus kita perhatikan,” pungkas orang nomor satu di Desa Tunmat itu.
(Frido Primus Seran-CNT).