Pemerintahan

Ciptakan Kepedulian & Rasa Kebersamaan, Pemkab Nganjuk Gelar Khitan Massal di HUT RI ke-80


Penulis : Redaksi Pelopornews

Ciptakan Kepedulian & Rasa Kebersamaan, Pemkab Nganjuk Gelar Khitan Massal di HUT RI ke-80

Nganjuk, Pelopornews.co.id – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menggelar kegiatan khitan massal di Pendopo KRT Soesro Koesoema, Kamis (28/8/2025), mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai.

Bupati Nganjuk Kang Marhaen Djumadi, A.Md, SE, SH, MM, MBA, hadir bersama Wakil Bupati Tri Handi Cahyo Saputro. Keduanya didampingi Ketua PKK, Ketua GOW, Kapolres, Dandim, Sekda, Ketua DPW, jajaran Forkopimda, direktur rumah sakit, kepala puskesmas, Ketua IDI, Ketua PPM, serta perwakilan lembaga perbankan, instansi terkait, orang tua peserta, dan tamu undangan. Kehadiran berbagai pihak tersebut menunjukkan dukungan penuh terhadap suksesnya acara.

Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk sekaligus Ketua Pelaksana, Tien Farida Yani, MMRS, menyampaikan bahwa khitan massal ini menjadi kegiatan bermakna pada momentum kemerdekaan.

“Khitan adalah kewajiban dalam Islam sekaligus penting untuk kesehatan dan kebersihan diri. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan dukungan penuh bagi generasi penerus dengan layanan gratis, hadiah, serta pendampingan,” ujarnya.

Peserta khitan massal tercatat sebanyak 352 anak, melebihi target awal 250 anak. Namun, sebagian kecil batal karena faktor usia maupun kondisi kesehatan. Pendaftaran dilakukan secara daring maupun luring melalui Korwil Pendidikan, PKK, GOW, Dharma Wanita, puskesmas, serta Dinas Kominfo.

Kegiatan ini melibatkan dukungan lintas sektor, di antaranya TP PKK, Dharma Wanita, GOW, Dinkes, Kominfo, Dinsos, Dishub, Satpol PP, serta tenaga medis dari IDI, RSUD Nganjuk, RSD Kertosono, RS Aisyiyah, dan RS Bhayangkara. Selain layanan khitan, tersedia pula konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis yang didukung para donatur sehingga peserta tidak dibebani biaya apapun.

Dalam sambutannya, Bupati Marhaen menegaskan bahwa khitan massal ini lahir dari semangat gotong royong tanpa menggunakan anggaran APBD.

“Khitan massal ini memiliki tiga makna, yaitu dari sisi keagamaan, kesehatan, dan kebersihan diri. Pelaksanaannya sengaja dipilih pada Kamis Pahing yang diyakini penuh makna,” pungkasnya. (RTN)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE