KOTA PEKALONGAN, Pelopornews.co.id – Misteri kematian Dimas Seno Aji, putra sulung dari Wikarno, hingga kini belum juga menemukan titik terang. Peristiwa yang terjadi pada 8 April 2025 itu telah dilaporkan keluarga ke Unit 4 PPA Polresta Pekalongan sejak 26 April 2025. Namun, setelah lebih dari empat bulan, kasus ini masih menyisakan tanda tanya besar.
Atas mandat kuasa dari keluarga, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Triga Nusantara Indonesia (Trinusa) turun tangan mengawal dan memperjuangkan keadilan. Pada Selasa (26/8/2025), perwakilan LSM Trinusa menggelar audiensi resmi dengan jajaran Polresta Pekalongan di ruang kerja Kasat Reskrim.
Audiensi tersebut dihadiri Kasat Reskrim AKP Setyanto, SH., MH., Kabagops Kompol Paryudi, SH., MH., KBO Reskrim Iptu Basuki, SH., Kanit 4 PPA Iptu Rosadi, SH., Kasat Intelkam AKP Maryoto, SE., serta Ketua LSM Trinusa Teguh Hadi Santoso beserta jajaran pengurus dan anggota.
Dalam pertemuan itu, Teguh Hadi Santoso menegaskan bahwa kehadiran Trinusa merupakan tindak lanjut mandat kuasa dari keluarga korban.
“Kami hadir untuk meminta kejelasan atas proses hukum meninggalnya saudara Dimas Seno Aji. Keluarga ingin kebenaran terungkap dan ada kepastian hukum,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kabagops Kompol Paryudi, SH., MH., mewakili Kasat Reskrim, menekankan komitmen Polresta Pekalongan.
“Kami mengapresiasi maksud dan tujuan LSM Trinusa. Namun, proses penyelidikan dan penyidikan kasus ini harus dilakukan secara cermat, teliti, dan mendalam. Substansi perkara masih dalam tahap pendalaman Unit 4 PPA. Butuh waktu agar hasilnya benar-benar sesuai dengan fakta peristiwa,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit PPA Iptu Rosadi, SH., menambahkan pihaknya sejak awal telah menindaklanjuti laporan keluarga.
“Kami sudah melakukan olah TKP, memanggil pihak-pihak terkait, dan berkoordinasi dengan jajaran terkait. Kami berkomitmen mengusut tuntas hingga kasus ini terang benderang,” tegasnya.
Keluarga korban melalui LSM Trinusa berharap agar proses hukum berjalan maksimal sehingga dugaan kematian tidak wajar Dimas Seno Aji segera terungkap.
“Kami hanya ingin kebenaran dan kepastian hukum. Semoga Polresta Pekalongan bisa memberikan jawaban yang adil atas musibah ini,” pungkas Teguh Hadi Santoso.
(Edy)