Pelopornews.co.id – Surabaya – Dari hasil penelusuran awak media ini, telah ditemui di sebuah sanggar tari yang sekaligus rumah kediamannya, adalah “Sri Mulyani”, perempuan kelahiran kota pahlawan pada tanggal 24 November 1975, warga Jalan Tambak Medokan Ayu II/100 Surabaya.Yang telah sempat berkeliling dunia, serta mengukir prestasi, dan sekaligus mengharumkan nama bangsa melalui seni tari tradisional,
Jiwa seni dalam wujud tari yang dimilikinya, diakui telah terbentuk sejak kecil, karena memang dibesarkan di lingkungan dunia tari, dan menekuni dunia tari sejak berusia 7 tahun. ” Ternyata dengan menari menjadikan banyak teman, relasi, pengalaman dan mampu membawanya berkeliling ke beberapa negara “, paparnya.
Di awali pada tahun 1997, sosok yang anggun dan piawai ini sempat ditunjuk oleh seorang sutradara untuk bermain teater, dengan berkolaborasi dengan seniman perancis. Dalam kurun waktu 3 bulan lamanya, Sri mengelilingi 25 kota di Prancis, untuk membawakan cerita sejarah Mesopotamia dengan judul Pengembara’an Gilgamesh atau L’eppope de Gilgamesh.
hingga sempat memainkan 3 tokoh sekaligus pada sebuah perform yang mengangkat kerajaan “Mesopotamia”. Event tersebut adalah kerjasama pemerintah Indonesia dengan Perancis dalam Festival Tour de France pada saat itu.
Kemudian pada tahun 2004, berlanjut adveture ke negara Belanda, yang berkolaborasi dengan drummer inisisri, Selama 1,5 bulan, hingga berlangsung kunjungan ke15 kota di Belanda.
Masih pada tahun yang sama, petualangan di lanjutkan ke Australia. Selama 10 hari, untuk memberikan workshop tari, musik Karawitan dan tembang pada mahasiswa Universitas of Sydney. Kemudian tahun 2008 di Turki, berlanjut pada tahun 2010, 2012 dan 2013 di Hongkong.
Sempat sedikit waktu terjeda, namun pada tahun 2017 lawatannya berlanjut ke New Zealand, dalam rangka mengisi workshop di sekolah-sekolah disana, hingga sempat diundang oleh KBRI pada waktu itu, untuk memberikan workhsop untuk warga Indonesia yang ada disana,” ungkapnya.
Dan terakhir, pada tahun 2019 sempat ber kolaborasi dengan grup musik New Zealand dan tampil di Universitas Victoria. Juga di jelaskan bahwa, pada tahun 2020, ada tiga negara yang seharusnya ia datangi, namun dikarenakan pada saat itu sedang terjadi bencana wabah Covif-19, hingga dengan terpaksa harus di batalkan.
Pada waktu yang belum seberapa lama, Sri juga telah diundang oleh Disbudpar Prov. Papua Barat pada tahun 2021 – 2022, sebagai Narasumber pelatihan tari di beberapa kota maupun Kabupaten di Provinsi Papua Barat, dan rencana kedepan untuk tahun 2023 ini, Sri juga akan diundang kembali utk berbagi ilmu dan pengalaman di beberapa Kabupaten di Provinsi Papua Barat kembali.
Dan tentang kegiatan rutin selama ini yang terus berlangsung adalah, dengan membuka aktifitas kelas tari, yang pesertanya meliputi ibu rumah tangga, mahasiswa, siswa sekolah dan anak- anak, sampai kelas tari untuk para penyandang disabilitas.
( AgwaN69 )