Jawa Timur

Sokong Program Makan Bergizi Gratis, Desa Mandesan Jadi Pionir Budidaya Nila Bioflok di Kabupaten Blitar


Penulis : Redaksi Pelopornews

Sokong Program Makan Bergizi Gratis, Desa Mandesan Jadi Pionir Budidaya Nila Bioflok di Kabupaten Blitar

Blitar – Pelopornews.co.id – Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, terpilih menjadi satu dari tiga desa di Kabupaten Blitar yang menerima program bantuan ketahanan pangan strategis dari kementerian. Program ini berupa paket lengkap budidaya ikan sistem bioflok yang diproyeksikan menjadi tulang punggung suplai protein untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bantuan yang dikucurkan mencakup infrastruktur lengkap, mulai dari 24 unit kolam bioflok, instalasi aksesori, bibit ikan nila berkualitas, hingga ketersediaan pakan. Tidak hanya fisik, kementerian juga memberikan pendampingan intensif selama dua tahun guna memastikan keberlanjutan produksi.

Optimalisasi Aset Desa Pemerintah Desa Mandesan bergerak cepat dengan menyediakan lahan yang memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) sebagai lokasi pusat budidaya. Langkah ini dinilai strategis karena mengalihfungsikan lahan aset menjadi lahan produktif yang berdampak langsung pada ekonomi warga.

Menariknya, pengelolaan seluruh fasilitas ini diserahkan sepenuhnya kepada Kelompok KDMP Desa Mandesan. Keterlibatan generasi muda ini diharapkan mampu membawa tata kelola yang lebih modern, transparan, dan inovatif.

Satu-satunya yang Sudah Menghasilkan Laba Dari tiga titik penerima bantuan di tingkat kabupaten, Desa Mandesan mencatatkan prestasi gemilang sebagai satu-satunya lokasi yang saat ini sudah menghasilkan keuntungan (profit). Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara bantuan pemerintah, penyediaan lahan desa, dan manajerial pemuda berjalan beriringan.

“Mandesan saat ini menjadi pionir. Hasil panen ikan nila dari sini tidak hanya untuk pasar umum, tapi prioritas utamanya adalah menyuplai kebutuhan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar salah satu pengelola.

Mendukung Swasembada Protein

Ikan nila dipilih karena memiliki kandungan gizi yang tinggi dan masa panen yang relatif stabil. Dengan kapasitas 24 kolam, Desa Mandesan optimis dapat menjaga ritme produksi untuk memenuhi permintaan dapur-dapur umum program MBG di wilayah sekitar.

Melalui kemandirian pangan ini, Desa Mandesan berharap dapat berkontribusi nyata dalam menyukseskan program pemerintah pusat dalam mencetak generasi unggul melalui asupan nutrisi yang berkualitas dan berkelanjutan.

(Yani)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE