Lamongan, pelopornews.co.id – Proyek pembangunan penahan tanah (TPT) bersumber dari Bantuan Khusus (BK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2024, berada di jalan utama Dusun Mengkuli, Desa / Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis atau Rencana Anggaran Biaya (RAB), Selasa (10/12/2024).
Keterangan diperoleh pelopornews.co.id banyaknya proyek yang dikerjakan dengan asal-asalan dan dinilai kurang maksimal dalam mengawasi pekerjaan, sehingga banyak kegiatan pembangunan yang pekerjaannya swakelola itu tidak sesuai dengan petunjuk teknis pembangunan.
Berdasarkan pantauan media ini, Supaya tidak mudah longsor tanahnya dengan dibangunnya TPT bersumber anggaran dari Bantuan Khusus (BK) provinsi jawa timur, sebelum susunan batu lantai dasar harusnya pasir terlebih dahulu, bahkan pondasi yang dinilai kurang maksimal terlihat sangat dangkal dan kurang lebar, batu pasang pun untuk luluh perekat kurang maksimal, bahkan membuat adonan luluh tidak adanya takaran langsung tumpukan pasir dengan semen kemudian diaduk-aduk dengan cangkul atau sekop, sehingga pembangunan ini disinyalir tak akan kokoh bertahan lama, karena banyaknya pengurangan bahan baku material, pembangunan sedang berjalan ini diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan.
Hal itu diungkap oleh salah seorang warga yang tidak mau namanya dipublikasikan, pekerjaan TPT bersumber dari dana Bantuan Khusus (BK) provinsi jawa timur melalui anggota dewan dari partai PKB, dengan anggaran senilai Rp 170 juta rupiah.
“Setahu saya itu proyek dari aspirasi anggota dewan provinsi jawa timur dari partai PKB, tapi karena tidak dilengkapi dengan papan kegiatan proyek, kami kurang tahu pasti siapa tim pelaksana kegiatan, proyek itu anggarannya sekitar seratus tujuh puluh juta rupiah,” tuturnya.
“Bahkan, pantauan saya pada waktu dikerjakan, pada pondasi galian terlihat sangat dangkal. Sedangkan adonan luluh tidak menggunakan mesin molen diaduk dengan alat cangkul atau sekop, komposisi pasir dan semen tidak adanya takaran sesuai standarisasi bangunan, begitu pemasangan batu luluh perekat terlihat kurang maksimal, dikhawatirkan kalau asal pasang takutnya pembangunan tersebut tidak akan bertahan lama,” ungkap saat ditemui awak media.
Sementara itu, media ini kemudian mengkonfirmasikan temuan tersebut kepada Kepala Desa Bluluk melalui akun WhatsAppnya bahwa pembangunan TPT terlihat tidak sesuai spesifikasi tersebut, dan belum bisa dikonfirmasi awak media, hingga berita ini ditayangkan. (rid)