Sumenep, PeloporNews.co.id – Festival Dewi Cemara Jatim 2023 berakhir memalukan lantaran diwarnai kericuhan antara pendukung group musik tongtong Gong Mania dan Angin Ribut Pasongsongan.
Padahal, festival tersebut dihadiri perwakilan puluhan desa yang tersebar di provinsi Jawa Timur.
Adanya fakta itu, terkesan tak becus dan tak layak jadi pemimpin menangani acara Festival Dewi Cemara Jaitm 2023.
Pantauan di lokasi, sejumlah orang mengalami luka luka.
Aksi memalukan tersebut sempat membuat panik ribuan orang yang memadati acara yang berlangsung di area taman Potre Koneng, Sumenep.
Beruntung, aksi kericuhan bisa dihentikan oleh puluhan anggota kepolisian Polres dan Kodim Sumenep
Wakapolres, Kasatreskrim, Kanitpidum, dan sejumlah PJU serta anggota turlap ke lokasi.
Sontak saja, dalam kericuhan ini netizen dalam pantauan media ini, postingan WhatsApp bernama Rudi mengatakan bahwa acara ini bukan memeriahkan dan bukan hari kejayaan tapi menjadi malapetaka dan kerusakan moral.
“ Acara ini kenak karma, orang islam lagi berperang di palestina yang Sumenep mengadakan hiburan. Kenapa perbanyak sholawat aja buat sodara kita di Palestina, ” Tuturnya.
Warga dilokasi, Yusuf mengunkapkan bahwa setiap kegiatan acara pasti mengalami kericuhan.
“ Dinas terkait terkesan tak becus mas, tak hanya malam ini, beberapa waktu yang lalu acara Road Race juga mengalami kericuhan juga, ” Kata Yusuf.
“ Kinerja Kadisbudporapar patut dipertanyakan, setiap ada kegiatan pasti ada kericuhan. Intinya gak layak jadi seorang Kadisbudporapar, ” ucapnya.
“Ini karena ulah ketidakbecusan panitia acara,” sebut warga di Lokasi.
“Panitianya tidak beres,” kata warga yang lain.
Bahkan, warga menyebut kepemimpinan Disbudporapar Sumenep tidak becus.
“Panitianya tidak ada di tempat. Apalagi Kadisnya, tidak tahu kemana,” tukas warga.
Sampai berita ini diturunkan belum mendapatkan keterangan lebih jelas dari dinas terkait.