Pelopornews.co.id – Palangka Raya – Indikasi terjadi nya kriminalisasi kepada saudara MUSMULIADI atau IMUS dan MAJIE Ini diawali penangkapan mereka berdua pada Tanggal 17 Nopember 2023 pukul 12.00 wib di jalan Tilung 12 Kota Palangkaraya oleh tim dari Polres Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah dan keduanya langsung dibawa ke Polres Kapuas dan ditetapkan sebagai tersangka.
GAYUS,SH selaku tim Advokat Ormas Betang Mandau Talawang (BMT) menyesalkan tindakan aparat Kepolisian itu yg menurutnya tidak sesuai prosedur dan sangat ganjil atau aneh .
Adapun keganjilan atau keanehan tersebut menurut Advokat GAYUS, SH :
1.Surat panggilan pertama disitu tertulis atas perintah penyidikan ,atas laporan Humas PT KMJ pada tanggal 28 Oktober 2023,karna ada keganjilan pada surat pemanggilan itu maka kami memilih tidak hadir.
2. Panggilan kedua disitu tambah rancu dan aneh dan tidak masuk akal lagi,disitu saudara…..dan…..dilaporkan atas perbuatan yang belum mereka lakukan,di surat itu mereka dituduh tanggal 27 Nopember 2023 melakukan penguasaan lahan di Divisi I (satu) sedangkan Tanggal hari ini saja baru tanggal 22 Nopember 2023,karna surat yang dianggap tidak masuk akal dan tambah aneh itu kami pun tidak memenuhi panggilan dari Polres Kapuas tersebut.
3.Objek yang dilaporkan mereka itu objek divisi I (satu) sementara yg kami klem itu di divisi VI (enam) .
Adapun kehadiran kami di divisi I (satu) pada tanggal 27 Oktober 2023 Itu memenuhi undangan mereka PT. KMJ dan dihadiri oleh Kapolsek Sei hanyu. tidak ada penguasaan lahan disitu.
4.Pada saat penangkapan Tanggal 17 Nopember 2023 tidak ada surat perintah penangkapan dan tidak ada diperlihatkan atau dibacakan atau di berikan kepada pihak keluarga, tetapi ada kami Terima dikirim lewat whatsapp sehari setelah penangkapan yaitu Tanggal 18 Nopember.
Ketua Umum pengurus pusat Ormas Mandau Talawang dan Kuasa Hukumnya Kristanto D.Tunjang dan Gayus U.Talajan, S.H mengatakan, “Kami sangat menyayangkan atas penangkapan klen kami tersebut yang tidak sesuai dengan prosedur seperti Tanggal yg tertera serta kejadian yang belum dilakukan dan TKP yang tidak sesuai dengan lokasi seperti kejadian yang kami klem di Divisi VI tapi mereka menuduhkan TKP di Divisi I jelas banyak kejanggalan, “ungkapnya.
Gayus ,SH mengharapkan semua pihak terkait mssalah ini melihat secara objektif bahwa penerapan Hukum itu harus benar , penetapan tersangka itu harus melalui proses yang benar tidak dengan kesewenang wenangan.
Kami juga akan melakukan tindakan Hukum juga nanti dan kami juga akan terbuka apakah ada kekeliruan penetapan tersangka kepada mereka berdua ini, tambahnya.(Ryt)