Surabaya, Pelopornews.co.id – Samsat Surabaya Selatan nampak suasana di Loket Pelayanan terlihat Masyarakat Wajib Pajak (WP) sedang melakukan pengurusan terkait Administrasi Kendaraan Bermotor, pada Senin yang lalu (29/9/2025).
Dalam antrean di Loket Pelayanan ada seorang Wajib Pajak tampak gelisah dan bingung, karena Berkas yang di bawa berulang kali dikembalikan, sebab Data tidak sesuai dengan Kendaraan Bermotor yang di urus.
Wajib Pajak yang sedang kebingungan tersebut mendapat perhatian dari anggota yang sedang bertugas untuk melakukan Pengawasan maupun Pelayanan, yakni Brigadir Vegie, S.H. Dengan Sigap menghampiri kepada Wajib Pajak yang kebingungan untuk menanyakan kendala masalah apa dan memeriksa Berkas yang diajukan tersebut.
Vegie mengecek secara detail Berkas tersebut dan menemukan adanya Kesalahan Data Dokumen Resmi, yaitu Nomor Rangka (Noka) dan Nomor Mesin (Nosin) yang Tercatat maupun Tertera di Blangko BPKB tidak sesuai dengan STNK. Nampak ada Satu Huruf yang keliru, maka cukup perbaikan tentang proses Administrasi.
“Ini bukan sekadar Salah Ketik. Kalau dibiarkan, bisa berpengaruh besar, terutama jika Kendaraan berpindah tangan atau Diperiksa Aparat di Jalan. Karena itu harus segera dibetulkan di Sistem,” ujar Vegie kepada wartawan.
Kesalahan Administrasi seperti ini kerap terjadi, akibatnya Human Error pada saat awal input Data Kendaraan.
Jika dilihat memang nampak sepele, walupun hanya Satu Huruf atau Angka yang berbeda. Namun konsekuensinya sangat serius, Dokumen bisa dianggap tidak Valid, bahkan sangat berisiko menimbulkan masalah Hukum bagi Pemilik Kendaraan.
Bahkan Brigadir Vegie, S.H menyebut, saat itu langsung Kasus ini diberikan Solusi cepat dan juga mengarahkan Wajib Pajak tersebut segera menuju ke Loket (Balik Nama) agar petugas segera melakukan perbaikan Data di Komputer.
“Saya sudah jelaskan ke petugas Loket agar Data yang keliru bisa segera untuk dirubah di Sistem. Setelah itu, Dokumen akan Sinkron kembali,” kata Vegie.
Sehingga langkah Sigap dan Humanis serta Sederhana namun tegas dapat membantu maupun menyelamatkan Masyarakat Wajib Pajak yang sedang Kebingungan berkepanjangan.
“Saya benar-benar Bingung, hampir Putus-asa. Untung ada Pak Vegie yang mau membantu. Kalau tidak, mungkin saya bolak-balik tanpa tahu solusinya,” ungkap salah seorang Wajib Pajak yang enggan disebutkan namanya.
Perihal Pelayanan Prima Jadi Kunci.
Kisah ini mencerminkan komitmen Samsat Surabaya Selatan dalam meningkatkan Pelayanan Prima.
Di tengah sorotan Publik terhadap Birokrasi yang sering dianggap rumit dan hadirnya petugas yang Responsif ini menjadi penopang Kepercayaan Masyarakat.
Bahkan perlu diketahui Pengamatan di lapangan, Brigadir Vegie, S.H tidak hanya Fokus pada Prosedur Formal, tetapi juga memastikan Masyarakat Wajib Pajak memahami tentang perihal langkah-langkah yang harus dilakukan.
Transparansi inilah yang membuat Masyarakat Wajib Pajak merasa sangat Terlayani dengan baik, di Wongk’e.
“Prinsip kami adalah, jangan sampai mMasyarakat di Persulit. Kalau ada Masalah, tugas kami adalah mencari jalan keluar, bukan menambah beban mereka,” tegas Vegie.
Upaya Reformasi Layanan Publik.
Samsat Surabaya Selatan nampak kini kian terus mendorong Perbaikan tentang Sistem Pelayanan, mulai dari Penerapan Teknologi Digital hingga Pengawasan langsung oleh petugas.
Bahkan tantangannya memang masih ada, terutama terkait Kesalahan input Data yang bersumber dari Faktor Manusia. Namun, setiap Kasus menjadi bahan Evaluasi untuk memperketat Ketelitian.
Sementara perlu diketahui Samsat Surabaya Selatan ini setiap bulan Melayani Masyarakat Wajib Pajak dan Beban kerja harus dilakukan secara rutin sesuai Tupoksi masing-masing.
Maka dengan kehadiran Brigadir Vegie, S.H yang secara langsung turun kelapangan melihat rona-rona Fakta Permasalahan Pelayanan Publik yang Berorientasi tentang Solusinya.
Maka jika ditinjau dari Permasalahan soal kejadian itu, mungkin tampak sederhana sekali, sekedar Salah Satu Huruf saja di Data Kendaraan tersebut, namun dampak dibalik itu tersimpan pesan Penting, yakni Kecepatan, Ketelitian dan Empati petugas menjadi penentu Kualitas Pelayanan Publik tersebut.
Oleh karena itu, Pelayanan Prima itu bukan hanya soal Administrasi yang selesai, tetapi juga soal Kehadiran Petugas Pelayanan yang telah mampu menjembatani tentang Kebingungan Masyarakat Wajib Pajak tersebut.
Seperti hal langkah yang ditunjukkan oleh sosok Brigadir Vegie, S.H adalah salah satu tindakan yang Sigap dan Humanis, serta dapat menjaga terkait tentang Kepercayaan Publik terhadap institusi Pelayanan Negara kepada Masyarakat.
(Red/Bertus).