Nganjuk, Pelopornews.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur konektivitas antarwilayah. Salah satu proyek strategis yang kini mendekati penyelesaian adalah pembangunan jembatan penghubung di Desa Grojogan, Dusun Bringkil, Kecamatan Berbek.
Proyek pembangunan jembatan ini ditargetkan selesai dalam waktu 120 hari kerja, dan hingga pertengahan Oktober, telah mencapai sekitar 81 persen progres fisik.
“Pembangunan jembatan penghubung antar desa ini hampir rampung. Dari target 120 hari, kini sudah masuk dua bulan lebih pengerjaan, dengan progres mencapai 81 persen,” ujar Anam, selaku mandor pelaksana proyek.
Solusi Akses Bagi Warga Desa
Plt. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk, Oni, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari program strategis yang menyasar wilayah-wilayah yang masih mengalami kesulitan akses transportasi.
“Jembatan ini menjadi solusi nyata dalam memperkuat konektivitas antar dusun dan desa. Tujuannya mempercepat aktivitas warga, mendukung kegiatan ekonomi, transportasi anak sekolah, serta akses layanan publik,” jelas Oni.
Fungsi Strategis Jembatan Grojogan
Dengan rampungnya pembangunan jembatan ini, masyarakat akan mendapatkan manfaat langsung, antara lain:
-
Petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar.
-
Anak-anak sekolah tidak perlu lagi menyeberangi sungai dengan rakit, sehingga lebih aman dan cepat.
-
Masyarakat dapat lebih cepat mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan, dan administrasi publik.
Anggaran dan Pelaksana Proyek
Pembangunan jembatan ini didanai melalui APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2025 dengan nilai anggaran sebesar Rp1.129.203.000,00.
-
Pelaksana proyek: CV Putra Manunggal Utama
-
Konsultan pengawas: CV Abyakta Consultant
Bukan Sekadar Infrastruktur Fisik
Oni menambahkan bahwa pembangunan jembatan ini tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik semata, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jembatan ini merupakan penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Infrastruktur yang memadai akan mempercepat kemajuan desa,” terangnya.
Bagian dari Strategi PU 608 dan Visi AstaCita
Pembangunan jembatan ini juga merupakan bagian dari strategi PU 608 yang sejalan dengan visi AstaCita Presiden Prabowo, khususnya dalam mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan akses desa menuju pusat-pusat ekonomi.
Selain itu, jembatan ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek:
-
Keselamatan pengguna
-
Kualitas konstruksi
-
Ketahanan terhadap kondisi geografis dan iklim lokal
“Kami upayakan agar pembangunan jembatan Grojogan ini selesai sesuai target tahun 2025 dan menjadi bagian dari infrastruktur desa yang kokoh dan bermanfaat jangka panjang,” pungkas Oni.
(RTN)