Polri

Polres Pekalongan Kota Bongkar Aktor di Balik Aksi Anarkis, 11 Pelaku Pembakaran Diamankan


Penulis : Redaksi Pelopornews

Polres Pekalongan Kota Bongkar Aktor di Balik Aksi Anarkis, 11 Pelaku Pembakaran Diamankan

Kota Pekalongan, Pelopornews.co.id – Polres Pekalongan Kota berhasil mengungkap dan mengamankan 11 pelaku terkait aksi anarkis yang berujung pembakaran kantor DPRD dan Balai Kota Pekalongan pada Sabtu (30/8/2025). Dari jumlah tersebut, empat orang ditetapkan sebagai tersangka dewasa, sementara tujuh lainnya masih berstatus anak di bawah umur.

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi, dalam konferensi pers yang digelar di Aula Mapolres, Selasa (2/9/2025), menyampaikan bahwa para pelaku memiliki peran berbeda. Ada yang terlibat langsung dalam pembakaran, menganiaya petugas kepolisian, hingga menghasut massa untuk berbuat rusuh.

“Peristiwa ini bukanlah persoalan lokal. Ada provokasi dari luar daerah yang memicu solidaritas semu hingga berujung tindakan anarkis. Kami memastikan, hubungan masyarakat Kota Pekalongan dengan pemerintah setempat sebenarnya baik-baik saja,” jelasnya didampingi Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), dan Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Arm. Ihalauw Garry Herlambang.

Menurut Kapolres, kasus ini mendapat atensi serius. Polres Pekalongan Kota bekerja sama dengan Brimob, Polda Jateng, serta Mabes Polri untuk memburu aktor utama di balik kerusuhan. Barang bukti berupa helm, batako, sepatu, dan benda lainnya telah diamankan. Polisi juga melakukan tindakan pencegahan dengan sweeping dan patroli intensif di sejumlah titik rawan.

“Negara hadir memberikan kepastian hukum. Kami telah mengantongi bukti video dan foto. Masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku lain dipersilakan melapor melalui layanan 110,” tegasnya.

Kapolres menyebut para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 187 KUHP tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum, Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, serta dimungkinkan dijerat UU ITE. Sementara nilai kerugian akibat kebakaran masih dalam proses inventarisasi.

Wali Kota Pekalongan, Aaf, menyampaikan keprihatinannya. Ia menyoroti fakta bahwa mayoritas pelaku adalah pelajar yang masih berusia anak-anak.

“Dari 11 orang yang diamankan, tujuh di antaranya pelajar. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, terutama orang tua dan sekolah,” ujarnya.

Pemkot, lanjut Aaf, sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk memastikan kondisi pelajar tetap terkendali. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi isu liar pascainsiden.

“Banyak peserta aksi justru bukan warga asli Kota Pekalongan. Mari kita jaga kota ini bersama-sama, jangan saling menyalahkan,” pungkasnya. (Edy)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE