Peristiwa

Diduga Melakukan Kekerasan Staf Pejabat Rutan Cilodong


Penulis : Redaksi Pelopornews

Diduga Melakukan Kekerasan Staf Pejabat Rutan Cilodong

Depok, Pelopornews.co.id – Sudah Dua kali kejadian yang di ,”Duga,” Staf Lapas Cilodong yang melakukan “kekerasan dalam tahanan, salah satunya contoh ada seorang wartawan yang bernama Toto yang meninggal dalam tahanan.

Toto adalah wartawan Toentas mendapatkan kekerasan dalam tahanan, karena di skak oleh pegawai Rutan, sampai Toto meninggal, namun alasan pihak rutan dia meninggal karena sakit. Namun sumber berinisial C membanta itu Toto meminggal karena mendapatkan kekerasan dalam tahanan, dia disiksa karena Toto tidak uang untuk bayar kamar sebanyak Rp. 250.00.dan kebersihan Rp. 50.000 Salah satu keluarga korban engga di sebutkan identitasnya, kekerasan di tahanan cilodong Depok.

Karena saya tidak ada lagi uang untuk bayar perkamar, dan kebersihan, baru masuk tahanan sudah dimintai uang kamar kalau tidak ada di situlah mereka melakukan kekerasan kepada tahanan.

Kejadian yang kedua sekarang ada lagi yang korban kekerasan petugasnya peritahakan kepala tahanan untuk melakukan kekerasan, sama saja mereka yang melakukan kekerasan tahanan.

Kebetualan Suaminya sambil menagis berseduh seduh jadi korban, di temui Pelopor news, Hari Jumaat 30/8-2024 lalu kedimannya di Depok St mengatakan mustunya Kepala Rutan Depok Lamarta bertanggungjawab, karena indikasinyadi ddi ‘”duga” adalah stafnya melakukan kekerasan, tapi yang dituding sesama tahanan.

Kepala Lapas Cilodong Depok Lamata, hanya sandiwara itu pasti Stafnya yang melakukan kekerasanan tahanan bohong memang dasar pembohong, ujar St istri korban keketasan.

Pihaknya berkomitmen mengusut tuntas kasus tewasnya tahanan narkoba yang dianiaya oleh 6 tahanan lainnya di Rutan Depok.

Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Depok, Lamarta Surbakti, menyampaikan pernyataan resmi terkait peristiwa meninggalnya seorang tahanan akibat penganiayaan oleh tahanan lain. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (29/8/2024) lalu.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tahanan tersebut,” ujar Lamarta dalam keterangan tertulisnya kepada Pelopor news, Sabtu (31/8/2024). Ia menegaskan bahwa kejadian ini sangat disesalkan dan pihak Rutan berkomitmen untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.

Terungkap! Tahanan Narkoba yang Tewas di Rutan Depok Ternyata Mantan Napi Lebih lanjut, Lamarta menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Kami mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan dan siap bekerja sama dalam memberikan keterangan serta bukti-bukti yang diperlukan,” tegasnya.

Terkait dengan para pelaku penganiayaan, Lamarta mengungkapkan bahwa mereka akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. “Selain itu, kami juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengawasan di dalam rutan,” imbuhnya.

Beberapa langkah konkret yang akan diambil oleh pihak Rutan antara lain adalah penempatan para pelaku di sel isolasi, pencabutan hak remisi dan hak integrasi, serta kemungkinan pemindahan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.

“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan kekerasan di dalam rutan. Termasuk jika ada petugas yang terlibat, kami akan mengambil tindakan tegas dan melaporkannya ke pihak berwenang,” tegas Lamarta.

Pihak Rutan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. “Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan memberikan ruang kepada pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam mengungkap kasus ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, korban merupakan tersangka kasus narkoba yang baru saja ditahan di Rutan Depok. Ia diduga dianiaya oleh kelompok tahanan lain karena alasan yang masih dalam penyelidikan. (zis)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE