Lamongan, Pelopornews.co.id – Diduga dibangun asal-asalan dan tidak sesuai spek (spesifikasi) pekerjaan rabat beton jalan produksi peternakan yang dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok ternak sumber makmur di Dusun Sempur, Desa Sumbersari, Kabupaten Lamongan, amburadul.
Sementara, jalan cor beton tersebut menelan anggaran sebesar Rp.285 juta bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Kabupaten Lamongan, seperti pada pekerjaan pemasangan besi wiremesh penyambung di badan jalan tidak sesuai teknis. bahkan, ukuran besi wiremesh seharusnya besi 6 yang digelar bahu badan jalan fakta di lapangan menggunakan besi dengan ukuran 4 selisih 2 mm.
Selain itu, beberapa bagian badan jalan kini sudah retak-retak bisa terjadi karena adukan cor beton komposisi campuran diantara semen, pasir dan batu koral tidak sesuai standar.
Pada pengerasan bahu jalan sebelum dilakukan pengecoran pemedelan dipadatkan menggunakan alat stamper, hingga dasaran bawah padat jadi ukuran ketebalan sisi samping bagian tengah sesuai ukuran 15 Cm, diduga proyek asal jadi pekerjaan dengan sistem swakelola ini tidak sesuai perencanaan gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditetapkan.
“Dalam hal ini pihak yang berkompeten turun melakukan kroscek, kalau seperti ini tidak puas dengan hasil dari pekerjaan proyek itu, dan bisa dipastikan asas manfaatnya tidak akan bertahan lama,'” ujar salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan kepada Pelopornews.co.id, Rabu, (13/9/2023).
Dirinya berharap kepada Dinas terkait, untuk lebih serius dan proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan kelompok dalam pekerjaan swakelola kualitas bangunan sesuai spek (spesifikasi).
“Saya berharap khususnya pihak-pihak terkait, pekerjaan rabat beton yang dikerjakan secara swakelola itu agar lebih proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap program tersebut, mulai dari perencanaan hingga realisasinya, supaya kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan teknis dan RAB yang sudah ditentukan, tidak terkesan hanya melakukan pengawasan lewat setoran dokumentasi foto belaka,” terusnya
Sementara itu, Yeri kasun selaku Ketua Kelompok Ternak penerima proyek tersebut, ketika dihubungi awak media melalui sambungan seluler WhatsApp, masih belum ada tanggapan dan jawaban, hingga berita dinaikkan untuk lebih lanjut mengkonfirmasi kepada pihak-pihak terkait. (rid)