MUSIRAWAS, Pelopornews.co.id – Musi Rawas. Sum Sel Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Musi Rawas dalam rangka mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Musi Rawas, Acara ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas, anggota DPRD, unsur Forkopimda, OPD, Kejaksaan Negeri, Kapolres, camat se-Kabupaten, LSM, dan insan pers.
Dalam pidatonya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya membangun kekuatan domestik yang tangguh, baik di bidang pangan, energi, manufaktur, teknologi, maupun kualitas sumber daya manusia.
“Kemandirian ini bukan sekadar soal infrastruktur dan modal, tetapi juga kualitas manusia yang menggerakkannya. Karena itu, investasi pada pendidikan, penguasaan teknologi, dan pembangunan karakter bangsa menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi kita,” ujar Presiden.
Prabowo juga menyoroti kontribusi perempuan dalam pembangunan nasional. Berdasarkan data BPS 2024, 49% penduduk Indonesia adalah perempuan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan mereka dalam semua sektor.
“Keterwakilan perempuan di DPR periode 2024–2029 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 21,9%. Namun, ini masih jauh dari target minimal 30% sebagaimana semangat afirmasi gender dalam politik Indonesia,” ungkapnya.
Presiden menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan harus sama-sama terbebas dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan, dan ketinggalan. “Suara perempuan adalah nada asli yang ikut membentuk simfoni kehidupan bangsa,” katanya.
Selain itu, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa memerangi praktik-praktik yang merugikan negara, seperti korupsi, tambang ilegal, dan manipulasi pangan. Ia menyebut perilaku ini sebagai “serakah-nomik” sifat serakah yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa.
“Selama saya menjabat Presiden Republik Indonesia, jangan pernah anggap yang besar dan kaya bisa bertindak seenaknya. Pemerintah tidak akan membela kepentingan segelintir orang yang menguasai hajat hidup rakyat,” tegasnya.
Pidato Presiden juga memuat capaian pemerintah, mulai dari keberhasilan program makan bergizi gratis untuk 82 juta anak dan ibu hamil, surplus beras nasional hingga 4 juta ton, penurunan angka kemiskinan ekstrem, hingga penertiban 3,1 juta hektare lahan sawit ilegal.
Menutup pidatonya, Presiden kembali mengingatkan visi Indonesia Emas 2045. “Hari itu bukan hari ini. Kita masih punya waktu untuk menunaikan panggilan sejarah, menciptakan masa depan Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berdaulat,” pungkasnya. (af)