Blitar, pelopornews.co.id – Melihat pada data empiris, bahwa desa Kotes pernah berprestasi dalam lomba Tanaman Obat Keluarga (Toga) tahun 1993 sebagai juara 1 tingkat nasional, Pemerintah Desa (Pemdes) Kotes senantiasa termotivasi untuk bangkit kembali meraih semua itu. Oleh karenanya Pemdes Kotes seakan tak pernah berhenti berinovasi mengembangkan potensinya sebagai desa wisata, yaitu Kampung Toga. Satu tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh siapa saja berada di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Desa wisata yang diharapkan mampu mewujudkan visi misi One RT One Product dapat mengembangkan Kampung Toga menjadikan hasil olahan dari tanaman yang mampu mengangkat makanan dan minuman khas warga setempat.
Sehingga tidak heran jika di desa ini tampak beragam tanaman Toga yang ditanam di sekitaran rumah warga. Menurut warga setempat, budidaya Toga ini sudah dilakukan di setiap RT dan pengadaannya menggunakan swadaya masyarakat. Kepala Desa Kotes Maryana, SE mengatakan, dibentuknya Kampung Toga bertema wisata ini bertujuan agar dapat meningkatkan perekonomian warga dan juga untuk membentuk kepribadian masyarakat yang guyub rukun dalam hidup bertetangga. “Di sini kami menciptakan inovasi yang berbeda dan memiliki slogan “menjadikan makanan dan minuman sebagai obat sehari-hari dan bukan menjadikan obat sebagai makanan setiap hari” papar Maryana, Jum’at (9/8/2024).
Maryana menuturkan, terkait wisata Kampung Toga Pemdes bersama BPD desa Kotes telah membuat Perdes dan pertama pada tahun 2021 sudah mulai diadakan pelatihan-pelatihan pembuatan minuman herbal drink, yaitu minuman herbal yang terbuat dari tanaman Toga. “Awalnya adalah 13 RT sudah punya produk Toga di tambah Lembaga Pemasyarakatan Desa sudah produksi minuman Telang. Dan periode ke dua tahun berikutnya kita membuat snack rasa Toga dan lain-lain. Selaku Kepala Desa, saya sangat mendukung dan mengapresiasi semua ini. Inovasi semacam ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat desa Kotes untuk menjadikan desa Kotes sebagai wisata Kampung Toga yang berbasis produksi masayarakat,” pungkas Maryana. (Indra Yani)