Lamongan, pelopornews.co.id – Proyek MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah) Umaruddin, Desa Durikedungjero, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mulai disoroti oleh warga setempat, diduga proyek siluman alias tidak jelas karena tidak memasang papan informasi. Pasalnya, pekerjaan proyek yang sudah berjalan 90 persen ini tanpa dilengkapi atau di pasang papan nama proyek sebagai persyaratan. Masyarakat setempat menilai bahwa proyek yang dibangun dinilai sebagai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya. “Itu proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama patut diduga ada indikasi untuk menutupi agar masyarakat tidak bisa monitoring besar anggaran dan sumber anggaran dari mana? Apa lagi berhembus kabar nilainya ratusan juta rupiah,” ujar salah satu narasumber setempat pada awak media yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (20/8/2024)”. Informasinya itu dananya bantuan hibah melalui Anggota Dewan di Provinsi Jawa Timur. Anggaran darimanapun, seharusnya tetap memasang papan nama proyek supaya diketahui oleh masyarakat agar tidak bertanya-tanya ini proyek apa dan anggaran dari mana.
Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan. “Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” terang warga. Sementara itu, belum dapat dikonfirmasi pihak penerima bantuan dana hibah tersebut, hingga berita ini ditayangkan. (rid)