PURWAKARTA , pelopornews.co.id –
Atas kekecewaan dari warga Desa Bunder menuai aksi protes kepada panitia persepak bolaan di duga yang sudah menjegal karena membuat perubahan began yang sudah di sepakati, gagal untuk di laksanakan, sehingga panitia harus menerima Konsekwensinya dari Ketua Bamusdes Desa Bunder, aksi protes warga yang berkumpul di aula Desa Bunder Jl. Pramuka, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta pada Senin, 12 Agustus 2024.
hj. Nina Heltina sebagai panutan dan sesepuh warga Desa Bunder mengatakan
“Saya sangat prihatin sekali dengan sikap panitia yang tidak sesuai dengan aturan ,sementara bagan sudah ada hasil pertandingan juga sudah ada ,tidak ada di dalam aturannya merubah bagan atau merubah lawan pada saat perempat final ,saya sudah konsultasi dengan ketua PSSI bahwa itu tidak bisa di rubah ,jadi karena adanya seperti ini dibatalkan saja karena regulasi itu yang membuat panitia, jadi harus di tegak kan aturan tidak boleh merubah bagan tanpa adanya kesepakatan kedua belah pihak , saya selaku warga desa Bunder sangat prihatin dan kecewa sekali , seolah olah warga Desa Bunder tidak di hargai sama ketua panitia apalagi dia di Desa sebagai Ketua Bamusdes sendiri ,sehingga Bunder tidak bisa lolos akibat ulahnya pelanggaran yang di buat ketua panitia ,seharusnya Bunder fc masuk ke semi final sesuai bagan yang sudah ada melawan Jatiluhur tiba tiba di rubah itu tiba tiba di rubah di dalam persepak bolaan jadi tidak bisa di laksanakan,”ungkapnya sambil merasakan kekecewaan yang sangat dalam.
Kemudian dari Manager team sepak bola Desa Bunder Piala Camat Jatiluhur H. Dede Suhendi alias (Debo) menyampaikan ke awak media pelopornews.co.id
“Saya sebagai manager team sepak bola dari Desa Bunder ,dari awalpun mau ada rencana perubahan regulasi itu sudah menolak , karena memang perubahan regulasi atau bagan yang sudah di tentukan sebelumnya itu tidak boleh di rubah apalagi merubah lawan tanding, maka atas dasar itu semua warga desa Bunder menolak di langsungkannya perempat final ini ,jadi minta kembali pertandingan ini di kembalikan kepada awal,yaitu sesuai bagan awal yang sudah di sepakati Bunder berhadapan dengan vs Jatiluhur ,cilegong vs Kembang Kuning , maka kalau ini di laksanakan berarti pelaksanaan tidak benar dan tidak sesuai aturan dan regulasi atau kesepakatan yang sudah di sepakati , dan tidak ada di Event dunia manapun perubahan bagan yang sudah di sepakati, apalagi ini sudah masuk ke semi final.
“Perubahan bagan ini adalah panitia dan sudah jelas dari peserta finalnya ada empat Desa yang dua desa itu menolak , tidak mau ada perubahan bagan, tapi ini tetap di laksanakan berarti ini kehendak panitia , berarti ini panitia tidak mengikuti aturan persepak bolaan dan ini mutlak kesalahan panitia,” ujarnya
“Warga akan protes kepada ketua panitia sebagai ketua Bamusdes yaitu Uci Sanusi terutama panitia juga harus menerima konsekwensi atas ulah kesalahan tersebut , dia juga tidak mau mendengar keluhan dan masukan aspirasi dari warga desa bunder , dan saya sebagai warga desa bunder tidak mau seorang ketua bamusdes desa bunder ini karena sudah mempermalukan dengan ketidak mampuan ,ketidak tahuan dan ketidak pahamannya tentang tata cara di dalam persepakbolaan maka dengan ulahnya sudah mempermalukan desa bunder serta marwahnya harga diri desa bunder maka dia harus menerima konsekwensi dari ketua Bamusdes Desa Bunder,” pungkasnya Hj. Debo sebagai Team Sepak Bola Bunder fc.
(Monna)