Rembang, Pelopornews.co.id – Bertempat di rumah Sugito Desa Gambiran Kecamatan Pamotan, sejumlah ketua Poktan (Kelompok Tani) dan KTH (Kelompok Tani Hutan), Senin (21/7) sepakat mendirikan Koperasi Petani sekaligus membentuk kepengurusannya.
Dalam diskusi ada beberapa peserta yang mengungkapkan akan kesulitan petani untuk memperoleh pupuk di saat musim tanam. Seringkali petani harus pandai-pandai mengatur perolehan pupuk sehingga hasil produk panen tidak bisa maksimal. Lebih parah lagi adalah perolehan pupuk subsidi tidak sesuai yang diharapkan. Ada yang memiliki lahan 2 (dua) hektar tapi hanya memperoleh pupuk 30 kilogram.
“Seingat saya sudah mengusulkan kartu tani dengan luasan tanah dua hektar tetapi dalam kenyataannya saya hanya dapat jatah 30 kilogram. Kalau seperti ini saya tidak bisa berbuat banyak. Hanya pasrah dan mencari tambahan pupuk di luar subsidi.” Aku salah satu peserta diskusi.
Hal tersebut merupakan salah satu persoalan yang terungkap dalam diskusi dan masih banyak persoalan lain yang didiskusikan menyangkut persoalan-persoalan yang dialami petani.
Dalam upaya mengatasi persoalan-persoalan yang dikeluhkan petani secara umum dan petani hutan khususnya, akhirnya sepakat mendirikan koperasi dengan label koperasi petani.
Dalam arahannya, Dany Oscar Susanto, Ketum DPP Komunitas Kritis Indonesia (KKI) mengungkapkan rasa bangga dan mendukung sepenuhnya akan tekat para ketua Poktan dan KTH sepakat mendirikan sebuah koperasi.
“Dengan dibentuknya koperasi ini ada harapan bahwa kebutuhan dan kendala para petani akan bisa diupayakan solusinya terutama akan kebutuhan pupuk dan yang lainnya sepanjang untuk pemenuhan kepentingan petani.” Kata Oscar.
Di penghujung rapat akhirnya disepakati kepengurusan koperasi. Ketua: Sugito; Sekretaris: Amritiano Adi Suhandrianika; Bendahara: Nur; dan Manager dipercayakan kepada Agus Sugiyanto. Sedangkan Pengawas sementara ini dipercayakan kepada: Dany Oscar Susanto dan Sudirman Kadir,”Pungkasnya. (Wiyanto/it)