Lamongan, Pelopornews.co.id – Antusias warga masyarakat Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, menghadiri acara workshop pencegahan stunting dengan cara mengetahui konsep stunting dan 1000 HPK, dengan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Andy Firasadi dan Dinas PLKB, bertempat di Gedung RN, Minggu, (23/7/2023).
Cegah stunting yang digelar oleh anggota DPRD Jatim tersebut, dengan pemahaman cara pencegahan stunting, sehingga anak-anak mereka bisa hidup dengan sehat dan gizi tercukupi.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Andy Firaradi, bahwa masalah stunting bukan hanya soal busung lapar, atau perut mengecil. Tetapi stunting mengakibatkan pertumbuhan tubuh lambat. Untuk itu, peran ibu menjadi penting dalam upaya mengentaskan masalah stunting. Dan yang jelas cara pencegahan stunting, ketika ibu hamil atau mempunyai balita.
“Untuk mencegah stunting yang dapat dilakukan oleh ibu yakni memantau asupan nutrisi, terutama di 1,000 HPK. Dimulai dari masa kehamilan ibu sampai anak berusia 2 tahun. memenuhi kebutuhan gizi, beri asi eksklusif sampai bayi usia 6 bulan, dan berikan mpasi seimbang, memantau tumbuh kembang anak secara rutin setiap bulan serta selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Nah hal inilah menjadi penting,” terangnya.
Lanjutnya, Andy Firasadi anggota DPRD Jatim itu membeberkan, bahwa penyebab stunting berawal, kurangnya asupan gizi selama hamil, kebutuhan gizi anak tidak tercukupi, kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi, kurangnya pengetahuan dari keterampilan ibu dalam pola asuh anak, terbatasnya akses pelayanan kesehatan, kurangnya air bersih dan sanitasi, kurangnya akses makanan bergizi. Sehingga berdampak akan terganggunya perkembangan otak (menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar), kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik, menurunnya kekebalan tubuh, gangguan metabolisme dalam tubuh (meningkatnya resiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua), hal itu tetap waspada dan jangan lengah demi tumbuh kembang anak sehingga bisa memunculkan putra-putra Daerah yang cerdas di masa emasnya,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Rani S.M memberi pemahaman akan pengasuhan 1000 HPK perlu diketahui oleh remaja, agar remaja pada saat sudah menjadi orang tua sudah siap untuk melakukan pengasuhan 1000 HPK. Karena, dengan penerapan pengasuhan 1000 HPK, maka stunting akan dapat dicegah.
Selain itu, perlu ada upaya bagaimana agar pencegahan stunting bisa berjalan secara efektif, dan penurunannya dapat terwujud, dengan melibatkan remaja dalam suatu wadah. Wadah PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) sarana yang tepat untuk menggandeng remaja untuk ikut berperan dalam pencegahan stunting.
“Stunting adalah sebuah siklus. Jika calon ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja, Ia berisiko punya anak kurang gizi dan si anak akan mencontoh pola makan ibunya dan siklus tersebut akan terus berlanjut,” ucapnya.
Rani juga menambahkan, stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan ( sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun ) dan menyebabkan terlambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. karena mengalami kekurangan gizi menahun, balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya.“Persoalan stunting bukan tentang panjang atau tinggi badan, tapi tentang kualitas otak. Disini kita mengajak masyarakat Desa Kemantren untuk menjadi agen perubahan dalam percepatan penurunan stunting,” ajaknya.
Sementara itu, dalam kunjungan saya mewakili masyarakat Desa Kemantren mengucapkan selamat datang kepada rombongan, khususnya kepada anggota DPRD Jatim dari Partai PDIP di dapilnya Kabupaten Lamongan itu.”Semoga apa yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini akan berdampak khususnya dalam rangka mengurangi angka stunting,” pungkasnya. (rid/it)