Depok, pelopornews.co.id. – Titip-menitip siswa ini ditemukan di hampir seluruh SMPN di Kota Depok. Bahkan pihak-pihak yang melakukannya merupakan pihak-pihak tertentu. Sekjen FPMM (Front Pemuda Muslim Maluku) Kota Depok Idrus alhabsyi mendapat data dari beberapa kepala sekolah SMPN Depok semua sekolah sudah penuh siswa titipan kiriman dari Dinas Pendidikan.kami sekjen FPMM pertanyakan kepada kepala Dinas pendidikan kota depok siapa saja yang titip semua itu. Kami telah mengingatkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hj. Siti Chaerijah Aurijah dan jajarannya jangan ada siswa titipan pada PPDB tahun ajaran 2024- 2025.
Sekjen FPMM secara khusus bahkan sudah memberikan penjelasan agar tidak melayani siswa titipan yang dititipkan oleh pihak-pihak tertentu.”Kalau ada orang tua menelefon atau mendatangi sekolah mau titip anaknya masuk ke sekolah harus ditolak. Dinas Pendidikan harus pula merubah pola pikir bahwa tak ada yang namanya sekolah titipan karena semua sekolah kualitasnya sama,” ucapnya. Idrus Alhabsyi justru merasa khawatir jika orang tua tetap memaksakan anaknya masuk ke sekolah tertentu dapat berpotensi membebani otak si anak, akibat kemampuannya yang tidak sesuai dengan standar sekolah bersangkutan. Ia pun meminta orang tua mendorong anak-anaknya giat belajar dan berprestasi jika memang anak ingin masuk ke sekolah yang diidamkan, contohnya sekolah negeri. “Kalau anaknya berprestasi, silakan ikuti prosedur PPDB jalur prestasi, di situ sudah ada standar nilai sesuai standar sekolah yang diinginkan,” ujarnya. “Kami tetap akan proses. Jika ada laporan-laporan yang ada, kita temukan juga data-data yang baru, ya nanti pasti kita akan cross check kebenarannya kepada sekolah-sekolah yang mungkin ada dengan nama-nama siswa yang diindikasikan menjadi siswa titipan,” kata dia.
Diketahui, persoalan ini kembali menjadi sorotan setiap tahun ajaran baru. Siswa diduga titipan orang tertentu untuk masuk ke SMP Negeri. FPMM mendapat keterangan dari beberapa sekolah SMPN, PPDB siluman ini terjadi karena restu Dinas Pendidikan. ” Kami menerima siswa titipan karena rekomendasi atasan. Tugas kami melaksanakan perintah atasan meski bangku kelas SMPN kelebihan kapasitas dari seharusnya 36 per kelas menjadi 40 per kelas,” kata seorang Kepala Sekolah (KS) SMPN yang minta namanya tidak disebutkan. Kami meminta kepada bapak walikota dan wakil walikota copot kepala Dinas pendidikan.jika tidah diindahkan maka kami akan swiping semua sekolah SMPN di Kota Depok. (zis)