Hiburan

“The Blind IKD” Group Band Disabilitas Surabaya Gelar Event Di Kota Solo


Penulis : Redaksi Pelopornews

“The Blind IKD” Group Band Disabilitas Surabaya Gelar Event Di Kota Solo

Keterangan Foto : "The Blind IKD" Group Band Disabilitas Surabaya.

Surabaya, Pelopornews.co.id – Yang telah ditemui oleh awak media ini, adalah “Bunda Yosi”, pengasuh putra – putri disabilitas dalam Istana Karya Difabel (IKD), dan “Andy Electrik” pendiri (IKD), memaparkan sekilas tentang kegiatan dan kiprah putra – putri binaannya, yang kali ini siap berjuang dalam sebuah event di kota Solo.

Dengan modal tekad serta semangat yang membara dan Doa restu dari para orang tua, anak-anak Group Band Tuna Netra ( The Blind ) Istana Karya Difabel Surabaya, berangkat ke kota Solo untuk berkarya di Kota yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi di pulau Jawa khususnya dan Nusantara Indonesia.

Juga bertepatan dengan adanya Konser Dewa 19 pada saat itu, yang mana Dewa 19 adalah idola anak-anak IKD, dan mereka berharap bisa bertemu pada moment tersebut, semoga Tuhan mengabulkan doa anak-anak The Blind, karena hal tersebut akan mampu menjadikan support bagi mereka, agar bisa tetap setia dalam berkarya demi hasil yang terbaik.

Kali ini tekad anak – anak The Blind, bukan hanya ingin bertemu Idolanya seperti Dewa 19 saja, tetapi juga Putri Ariyani yg sekarang lagi viral jadi Figur Difabel Indonesia dengan prestasinya , yang juga akan tampil di Lokananta Solo.

Dan satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah, The Blind ingin juga memperkenalkan diri mereka kepada Walikota Solo, untuk menampilkan Karya ciptanya sendiri, yang kali ini akan berkolaborasi dengan YPAC percussi di kota Solo dalam acara Car free day di Solo pada hari minggu 30 juli 2023 pukul 06:00 WIB.

Semoga dengan kolaborasi ini bisa menjadi sinergi yang berkelanjutan, dalam berkarya dengan sesama kaum disabilitas, dan kita harus memberi ruang mereka untuk merasakan atmosfer di dunia musisi indonesia, karena keterbatasan bukanlah suatu hambatan buat mereka untuk terus berkarya.

Andy juga menjelaskan bahwa, semangat dalam berjuang mereka sungguh patut di banggakan, serta bentuk karya cipta mereka juga sudah di ragukan lagi, demi sebuah cita cita yang mereka inginkan untuk masa sekarang dan kedepan, yaitu untuk bisa mendapat apresiasi dari karya nyatanya bukan karena disabilitasnya. Sesuai dengan motto mereka yaitu ; Tidak Menjual Kesedihan, Tetapi Kita Menjual Karya Yang Nyata. Papar Andy. (AgwaN69)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE