Lamongan, Pelopornews.co.id – Sekolah Menengah Atas (SMA) salah satu lembaga di kabupaten Lamongan yang terduga mengais pundi-pundi rupiah dari siswanya dalam berbagai cara yang di lakukanya dengan asumsi bahwa mereka tidak bisa terjerat kasus hukum, bagaimana tidak, lembaga tersebut dengan dalih infaq yang sudah di tentukan komite sekolah dan di sepakati oleh wali murid dalihnya, mereka se-enaknya mengais pundi-pundi rupiah tersebut.
Di luar kejadian tersebut, siswa-siswinya seolah-olah wajib untuk menyokong dana di lembaga untuk kegiatan di sekolah, salah satunya adalah hari ulang tahun sekolah tersebut untuk per siswanya di kenakan biaya sejumlah tiga puluh ribu rupiah dari kelas 10 sampai 12, yang mana untuk lembaga tersebut jika tidak mampu merealisasikan kegiatan di luar kebutuhan pembelajaran siswa kenapa harus di implementasikan dan di sini ada dugaan pungli dari pihak lembaga.
Untuk siswa pun tidak bisa menerima rapot kalau tidak melunasi tunggakan tersebut,dan itu pun ada denda- denda yang di terapkan oleh kebijakan sekolah kalau murid tidak masuk tanpa ijin.
Untuk keterangan Rahman selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Lamongan menegaskan,,”saya sejak 2022 februari masuk ke Lamongan Melarang
1. Ijazah di tahan
2. Raport di tahan
“Tegasnya.” Untuk tindak lanjut kita sebagai media mengawal kejadian tersebut. (DEN/n)
