MOJOKERTO, Pelopornews.co.id – Pemerintahan Desa (Pemdes) Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur telah menyerap Anggaran Dana Desa (ADD) diperuntukkan proyek rehab kantor Kepala Desa (Kades) dalam rehab gedung tersebut telah menjadi buah bibir oleh warga setempat. Pasalnya, dalam pekerjaan rehab tersebut diduga telah diborongkan atau dipihakketigakan kepada salah satu rekanan (Pemborong).
Pantauan di lokasi pada Selasa (10/6/2025) menunjukkan bahwa pekerjaan fisik yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tersebut berjalan tanpa adanya papan proyek yang memuat informasi dasar seperti jenis kegiatan, lokasi, volume pekerjaan, nilai kontrak, hingga jangka waktu pelaksanaan. Padahal, kewajiban pemasangan papan proyek telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 yang diperbarui melalui Perpres Nomor 70 Tahun 2012.
Dari Informasi yang dihimpun, proyek rehab kantor Kades Mlaten kecamatan Puri, sudah dimulai sejak bulan lalu, tetapi dalam pengerjaan dibuat tim yang dibentuk oleh Pemdes Mlaten hanya formalitas saja dan diduga kuat telah diborongkan kepada pemborong atau rekanan dari luar Desa Mlaten.
Untuk memastikan hal tersebut awak media mengkonfirmasi kepada salah satu perangkat Pemdes Mlaten inisial P, terkait apa yang menjadi pembicaraan miring tentang rehab gedung kantor Kades yang diborongkan oleh pihak ketiga tersebut.
“Iyo diborongno, betul betul. Iyo mas andrian, seng nang kunu mas agus (dengan bahasa logat Jawa),” Ujarnya, Selasa (10/6/2025).
Ia menyebut, Andrian seorang rekanan (Pemborong) dari wilayah Mojosari Kabupaten Mojokerto, tetapi ia tidak pernah di lokasi pekerjaan, yang di lokasi pekerjaan di balai Desa Puri adalah Agus.
Sementara ketika awak media mengkonfirmasi tentang proyek rehab kantor Kades, akan tetapi Kades Mlaten tidak ada di Kantor yang ada hanya kaur Pemerintahan Desa Mlaten. Pihaknýa menjelaskan bila soal rehab yang dikerjakan sekarang langsung ke Kades.
“Bu lurah baru pulang ada tamu dari jawa barat,” Kata kaur pemerintahan Parlin saat di ruang kerjanya.
Disinggung mengenai proyek rehap gedung kantor Kades, apa benar dipihakketigakan, ia menjawab hubungi langsung saja sama bu Kades.
“Sampean hubungan kaleh bu lurah mawon, kulo namung ngedalaken arto mawon. PPKD ngedalaken duwek mawon(dengan logat bahasa Jawa), untuk volumenya 127 M³,” terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kades Mlaten belum memberikan keterangan resminya tentang proyek rehab gedung kantor desa tersebut, saat awak media menghubungi via telepon maupun WhatsApp tidak direspon Kades hingga kini. (Hardi)