PAMEKASAN, pelopornews.co.id – Syukron Mahbub, warga asal Pamekasan, Jawa Timur, yang meninggal di gurun Arab Saudi saat berusaha masuk ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji secara ilegal, berpamitan naik haji plus kepada keluarga. Pembayaran keberangkatan ke Arab Saudi oleh Syukron sudah dilakukan sejak 2 tahun yang lalu sebesar Rp 105 juta. Uang tersebut sebagian pinjam dan sebagian gadai emas. Syukron lantas berangkat ke Arab Saudi dengan tujuan menjalankan ibadah haji menggunakan visa ziarah multiple.
“Almarhum sudah membayarnya sejak dua tahun lalu. Alasannya untuk biaya haji plus,” kata Junaidi, salah satu sahabat Syukron Mahbub, Senin (9/6/2025).
Sehingga, keluarga tidak merasa curiga dengan keberangkatan Syukron Mahbub. Sebab, pelunasan pembayaran sudah dilakukan jauh hari.
“Kami belum tahu pasti nama travelnya. Sepertinya ada dua orang yang bertanggung jawab, yakni orang Palengaan dan orang Karang Penang, Sampang,” ucapnya.
Menurut Junaidi, uang yang masuk ke pihak travel sebesar Rp 105 juta. Nominal itu bisa jadi bertambah dan pihak keluarga belum mengetahuinya. Pihak keluarga juga tidak mengetahui nama travel yang memberangkatkan Syukron. Meski beberapa orang keluarga sempat mengantar saat Syukron bergabung dengan rombongan.
“Saya tidak tahu diantar ke mana karena tidak ikut waktu itu. Tapi saudaranya sempat tertunda janjian sama saya karena sedang mengantar almarhum berangkat haji,” ungkapnya.
Sebelumnya, Syukron Mahbub ditemukan meninggal di Gurun Taniem, tepatnya di wilayah perbatasan Makkah dan Madinah pada 27 Mei 2025. Tiga orang ditemukan oleh pesawat drone Arab Saudi.
Satu orang meninggal dan dua orang lainnya, inisia S dan J, mengalami dehidrasi berat dan dilarikan ke rumah sakit di Mekkah. Rombongan sebanyak 13 orang berangkat menggunakan visa ziarah multiple.
Namun mereka terpisah setelah terkena razia Arab Saudi dan gagal memasuki Mekkah. Dari jumlah itu, sebanyak empat orang ditangkap otoritas keamanan Arab Saudi. Sementara sisanya, 9 orang diusir ke Jeddah setelah gagal memasuki Mekkah.
Sembilan orang tersebut kembali berpisah setelah tiga orang berusaha memasuki Mekkah lagi. Mereka adalah Syukron Mahbub dan dua temannya. Namun nahas, di tengah perjalanan, ketiganya diturunkan sopir taksi di tengah gurun dengan alasan takut tertangkap polisi. Sehingga ketiganya berjalan kaki dan mengalami dehidrasi. (Red)