Mojokerto, Pemerintahan

May Day, Bupati Mojokerto Melepas Keberangkatan Massa Aksi Buruh Dengan Kawalan Ketat Menuju Surabaya


Penulis : admin

May Day, Bupati Mojokerto Melepas Keberangkatan Massa Aksi Buruh Dengan Kawalan Ketat Menuju Surabaya

MOJOKERTO, Pelopornews.co.id – Ribuan para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berangkat ke Surabaya untuk bergabung dengan buruh dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Para buruh yang akan menyalurkan aspirasinya dalam peringatan Hari Buruh dilepas Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Ratusan petugas gabungan TNI & Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan juga mengawal keberangkatan buruh Mojokerto menuju Surabaya untuk memperingati May Day. Para buruh bertolak ke kantor Gubernur Jatim membawa 3 tuntutan. Massa aksi ini berangkat dari depan pintu masuk Kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) di Kecamatan, Ngoro Kabupaten Mojokerto.

Seremoni Peringatan Hari Buruh International 1 Mei atau May Day digelar ratusan buruh di pintu keluar Ngoro Industrial Park (NIP) dan Stadion Gajah Mada, Mojokerto sejak pukul 09.15 WIB. Perwakilan masing-masing serikat buruh menyampaikan orasi politiknya di atas mobil pick up komando. Kesejahteraan masih menjadi isu utama yang mereka angkat dalam May Day tahun ini.

Massa buruh ini berangkat dengan mengendarai sembilan bus pariwisata, enam unit mobil dan sekitar 250 sepeda motor dengan satu mobil komando. Massa aksi buruh membawa sejumlah tuntutan. Diantaranya hapus Undang-undang Omnibus Law, hapus outsourching dan tolak upah murah. Serta menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur agar mengesahkan Peraturan Daerah terkait pesangon dan pensiunan untuk buruh.

Dalam orasinya, Ketua Konsulat Cabang (KC) FSPMI Kabupaten Mojokerto, Ardian Safendra mengungkapkan, “1 Mei jangan hanya berdiam diri di rumah, semua buruh harus berani turun aksi ke jalan dengan harapan agar ada perubahan terhadap nasib para buruh,” Ujarnya, Rabu (1/5/24).

Ardian menjelaskan, jika tuntutan utama dari para serikat pekerja dalam Mayday adalah menolak UU Cipta Kerja karena sangat merugikan para buruh di Indonesia. Ia meminta untuk melupakan sejenak hasil Pemilu 2024 namun tetap yakin bahwa suara buruh tetap menjadi prioritas kebijakan di dalam pemerintahan Indonesia.

“Perda Pesangon dan Pensiun untuk buruh sudah pernah dibahas oleh Pemprov Jatim sejak tahun 2019 lalu harus kita tagih kembali, hak memperoleh pesangon dan pensiun harus kita peroleh,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melepas keberangkatan massa aksi Buruh dari NIP, Kecamatan Ngoro sekitar pukul 10.10 WIB. Mayoritas massa buruh berkonvoi menggunakan sepeda motor menuju Kota Pahlawan. Bupati Ikfina pun menyampaikan selamat Hari Buruh International kepada para buruh Mojokerto. Ia juga berpesan agar para buruh mengutamakan keselamatan selama aksi menyuarakan kesejahteraan.

“Semoga para buruh semakin bisa meningkatkan kompetensi, eksis sebagai pekerja yang layak dibayar tinggi,” tandasnya.

Sekira pukul 10.10 WIB, massa aksi buruh bergerak ke Surabaya untuk bergabung dengan massa aksi dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Massa aksi buruh akan menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya. (Hardi/Adv)

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE