Lampung Pringsewu – Pelopornews,co.id, masarakat berlomba – lomba bercocok tanam Di Kabupaten Pringsewu Kecamatan Pagelaran Utara tepatnya di Desa Giritunggal Dusun girisari/ Pasir putih RT 08 RW 03 Rabu (22/05/2024).
Salah satu warga masarakat yang bernama Sunaryo yang berpola tanam tembako gunung / lokal yang mengatakan pola bercocok tanam bertani tembako adalah pola mensiasati tinggalan dari kakek terdahulu yang sudah turun temurun sampai saat ini.
Lanjutnya mengenai bertani tembako yang sebenarnya adalah tanaman yang bersifat tambahan yang utamanya adalah menyewa lahan yang tujuannya untuk bercocok tanam jagung setelah jagung di panen sebelum batang jagung di tebang di situlah kami tanami tembakau .
Selanjutnya karna tembakau di tanam di lahan yang sudah tandus tingkat kesuburannya kurang efektif pertumbuhannya kurang maksimal dan kadang setelah menjelang di panen terkena penyakit muntaber alias Leles atau layu batang dan daunya yang tak di ketahui sebab dari penyakit yang menyerang tanaman tersebut berujung gagal panen.
Proses tanam tembakau gunung mulai dari penanaman sampai siap panen membutuhkan waktu proses sekitar 90 hari atau 3 bulan lamanya pola tanam tembakau gunung diperkirakan perhektar lahan bisa mendapatkan hasil sekitar 80 bonjor itupun yang termasuk tembako supernya berkisaran 45 bonjor yang lainnya grid tembako tengah ataupun grid 2 sekitar 20 bonjor grit ke 3 berkisaran 15 bonjor grit (1) bisa ada nilai jual sekitar Rp 1000.000 Grit grit (2) berkisar harga jual Rp 800,000 grit (3) berkisar Rp 400.000,sampai 500,000 itu hasil yang di dapat para petani tembakau. (af)
