Pemerintahan

Sholawat Qubro Syekh Maulana Muhammad di Ponpes Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Mojokerto


Penulis : Redaksi Pelopornews

Sholawat Qubro Syekh Maulana Muhammad di Ponpes Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Mojokerto

Mojokerto, pelopornews.co.id – Menjelang bulan Ramadhan ini, Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Mojokerto menggelar kegiatan Sholawat Qubro Syekh Maulana Muhammad dengan tema “Muda Kaya Raya, Tua Hidup Mulia, Mati Didalam Syurga” yang dilaksanakan di Padepokan Ponpes Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu yang beralamat Jl. Goa Putih, Dusun Tumpang Sari, Gg.3, Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada hari Kamis malam Jum’at Legi (28/02/2025) yang lalu.

Kegiatan Sholawat Qubro Syekh Maulana Muhammad sejatinya dilakukan setiap hari Kamis malam Jum’at Legi di Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu tersebut.

Pengasuh Utama Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Mojokerto ini adalah KH. Rakay Mohammad, S.Kom serta Pengasuh kedua adalah Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I, M.Pd, C.Ht, C.Ps dan Ketua Ponpes sekaligus Pembimbing Khusus Goa Kamulyan, yakni Raden Ahmaacd Saefulloh.

Sementara perlu diketahui, bahwa Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al- Magribi Jiyu ini memiliki Goa Riadho Kamulyan untuk menemukan Jati Diri yang Hakiki terhadap hidup manusia di Dunia. Karena Goa Riadho Kamulyan di Dunia tersebut hanya ada tempat atau Lokasi, yaitu pertama ada di Mekkah dan yang kedua berada di Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu, Jl. Goa Putih, Dusun Tumpang Sari, Gg.3, Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.

Adapun tema “Muda Kaya Raya, Tua Hidup Mulia, Mati Didalam Syurga” yang artinya Muda Kaya Raya: disaat masih Muda suka Berfoya-foya, yang sukanya Menghambur-hamburkan uang serta Mencari Kesenangan dengan Ego-nya, dan merasakan Hidupnya sudah Sukses, maka pengertiannya Muda Kaya Raya.

Sehingga dimasa Muda nya Sukses dan bagaimana disaat memasuki dimasa Tua-nya seharusnya Hidup Mulia.

Sedangkan tema “Tua Hidup Mulia” yang artinya, disaat masa-masa Hidup Tua nampak meringkuk menikmati rasa Sakit-sakitan dan juga apalagi di masa – masa Pensiun, bukanlah malah menjadi merasakan Hidupnya yang tidak Mulia. Sehingga kesimpulannya seharusnya menikmati masa-masa Tua Hidup Mulia.

Sedangkan untuk tema “Mati Didalam Syurga” yang artinya, tujuan meninggal diharapkan adalah masuk Syurga, tapi menikmati dalam Syurga, itupun kalau Keluarga Bahagia, sudah Berhaji atau Berumroh. Berarti meninggal dalam Syurga, Rumahku Syurgaku.

Sehingga itulah tema “Muda Kaya Raya, Tua Hidup Mulia, Mati Didalam Syurga” yang dilakukan seminar tetap setiap Minggu di Ponpes Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Mojokerto. Bahkan tema tersebut adalah tema Mingguan yang sudah dilakukan selama 4 Tahun ini dan tema tersebut juga dilakukan oleh para Narasumber yang datang dari berbagai Wilayah Indonesia.

Berdirinya Pondok Pesantren Jin dan Manusia itu Legal Formalnya sudah 5 Tahun hingga sekarang. Santriwan atau Santriwati yang menginap ditentukan oleh Pengasuh Ponpes hanya berjumlah 9 orang dan itupun tidak boleh lebih.

Pengunjung yang datang ke Padepokan Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu adalah ratusan orang silih berganti berkunjung, mulai dari Masyarakat Indonesia dan ada juga dari Luar Negara Indonesia.

Sedangkan Cabang Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi ini sudah membuka Cabang berada di Jakarta, Ngawi, Solo dan Bali. Kemungkinan besar akan bertambah dibukanya untuk Cabang,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren kedua Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I, M.Pd, C.Ht, C.Ps.

Perlu diketahui, bahwa Ponpes Jin dan Manusia Al-Magribi ini memiliki Goa Riadho Kamulyan untuk melakukan Berdoa di Musholla dan Ngaji bagi para Santri atau Pengunjung yang datang. Bahkan ada Goa khusus yang lebih dalam kebawah untuk menyucikan diri atau Riadho menemukan Jati Diri yang sebenarnya dihadapan Alloh SWT.

Walau Kamis malam Jumat Legi saat itu Hujan mengguyur wilayah Padepokan, namun hal itu tak menyurutkan digelarnya acara giat Sholawat Qubro Syekh Maulana Muhammad Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu, Jalan Goa Putih, Dusun Tumpang Sari, Gg.3, Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Pengasuh Utama Ponpes KH. Rakay Mohammad, S.Kom mengatakan, bahwa marilah setiap kita untuk berdoa selalu menyebut orang Tua yang melahirkan kita, dan juga menyebut orang yang melahirkan Nenek atau Mbah kita, serta menyebut orang yang telah melahirkan Buyut kita juga.

Karena apa yang selama ini kita selalu berdoa untuk orang tua kita saja, maka hal ini kurang pas atau afdol dan oleh karena itu lebih afdolnya lagi kita juga doakan untuk orang Tua kita, Nenek atau Mbah kita dan juga Buyut kita.

Oleh sebab itu, kita wajib berdoa untuk mendoakan asal Keturunan Kelahiran, karena runut adanya Nenek atau Mbah adalah Buyut dan Bapak Ibu itu adalah orang yang telah melahirkan kita,” tutup Pengasuh Utama Pondok Pesantren Jin dan Manusia Al-Magribi Jiyu KH. Rakay Mohammad, S.Kom. (Red/Bertus).

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE