Jawa Tengah

Gegara Penyakit Gudik (LSD) Nilai Harga Sapi Merosot Turun,Ada Sapi Dijual Hanya 300 Ribu Rupiah,Peternak Besar Habiskan 800 Ribu Seminggu.


Penulis : Redaksi Pelopornews

Gegara Penyakit Gudik (LSD) Nilai Harga Sapi Merosot Turun,Ada Sapi Dijual Hanya 300 Ribu Rupiah,Peternak Besar Habiskan 800 Ribu Seminggu.

Rembang – Pelopornews.co.id – Serangan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lebih banyak disebut sebagai gudik sapi, masih menghantui para peternak.’Mereka khawatir sapi-sapi milik mereka terserang penyakit bentol-bentol itu hingga mati.

Sejumlah peternak di Desa Terjan memilih menjual murah-meriah sapi-sapi mereka yang terjangkiti penyakit LSD. ‘Mereka khawatir sapi yang terkena LSD itu mati sia-sia sebelum sempat dijual ke pembeli.Warsani, peternak di Desa Terjan Kecamatan Kragan mengungkapkan, sapi miliknya yang terkena LSD dijualnya hanya seharga Rp 700 ribu. ‘Padahal, saat situasi normal sapi miliknya ditaksir memiliki nilai jual Rp 8 juta.Harga normal Rp 8 juta. Penyakitnya benjol-benjol di kulit. Khawatir mati,” ujarnya.

Tamsir, peternak lainnya juga mengaku sapi miliknya yang sakit dijual dengan harga hanya Rp 300 ribu.Normalnya, sapi seukuran miliknya yang dijual itu seharusnya bisa laku hingga Rp 5 juta. “Saya jual murah karena takut mati,” tandasnya.

Selain itu, penyakit LSD membuat para peternak mengeluarkan biaya perawatan ekstra. Mereka harus merogoh kocek sekira Rp 800 ribu per pekan. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membeli antibiotik, vitamin, disenvektan hingga obat-obatan. Harga setiap kali pembelian adalah Rp 400 ribu yang terpakai untuk 2-3 hari.” Sehingga satu pekan peternak terpaksa membeli dua kali. ‘Pemilik peternakan JP Jaya Sendangagung Kaliori, Inayah mengungkapkan, upaya memberikan suntikan antibiotik, vitamin hingga penyemprotan setiap hari terbukti efektif menangkal LSD.Sapinya yang berjumlah sekira 50 ekor, saat ini hanya 1 ekor yang terserang LSD. Itu pun kondisinya sudah membaik dan sembuh. ‘Sehingga saat ini, sapi-sapi di peternakannya tidak ada yang terserah LSD.

Selain itu, upaya kandang yang selalu bersih juga menjadi salah satu penangkal dari penyakit dengan ciri-ciri bentol-bentol pada kulit tersebut. Setiap hari seluruh kandang dalam kondisi bersih dari kotoran.

Setiap hari disempret, kandang tetap bersih. Setiap hari sapi juga disuntik vitamin dan antibiotik. Setiap beli obat habis sekira Rp 400 ribu untuk 3 hari. Sepertinya penanganannya lebih mudah dari Penaykit Mulut dan Kuku (PMK),” kata Inayah, Jumat (10/03/2023) kemarin. Ia menyebutkan, biaya perawatan ini jauh berlipat-lipat dibandingkan sebelum ada serangan LDS.

Sebelum ini, biasanya untuk pembelian vitamin dan sejenisnya hanya sekira Rp 400 ribu setiap bulan.“Kami antisipasi dengan obat-obatan. Sapi yang sakit kami obati, dan tidak kami jual,” ujarnya. (Wiyanto).

Leave a Reply

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE